Beban Kerja
Acara
09 – 11 Juli 2013 | Rp. 8.000.000,- di Five Star Hotels*, Jakarta
09 – 11 Oktober 2013 | Rp. 8.000.000,- di Five Star Hotels*, Jakarta
02 – 05 Desember 2013 | Rp. 8.000.000,- di Bali
Salah satu informasi strategis yang dibutuhkan untuk memampukan eksekusi strategi perusahaan adalah tersedianya informasi beban kerja pada tingkat pemegang jabatan atau unit kerja. Beban kerja yang dimaksudkan adalah informasi tentang rata-rata penggunaan waktu kerja para pemangku jabatan atau unit kerja untuk menyelesaikan tugas-tugas kedinasan agar memenuhi target kinerjanya. Beban kerja tersebut merupakan hasil dari rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh pemangku jabatan atau kumpulan pekerja pada suatu unit kerja untuk menyelesaikan misi tugas kedinasannya.
Permasalahannya, informasi beban kerja yang dimiliki oleh perusahaan kerap dihasilkan dari kalkulasi beban kerja yang hanya memperhitungkan beban kerja fisik (misal mengangkut benda, merakit, mengetik) dari pemangku jabatan. Informasi beban kerja tersebut umumnya belum memperhitungkan beban mental/kognitif (seperti menganalisis dan mensintesa), beban yang ditimbulkan karena faktor kejar tayang (deadline), tingkat ketegangan (stress) dalam menyelesaikan tugas kedinasan, tingkat kepuasan pemangku jabatan. Padahal, praktek menunjukkan bahwa banyak proses bisnis perusahaan diselesaikan dengan mengandalkan para pekerja yang mengemban jabatan-jabatan yang menuntut kerja mental yang bervariasi, desakan kejar tayang, tingkat stress yang tinggi, dan berbagai tingkat kepuasan kerja.
Selain itu, informasi beban kerja yang diukur kerap belum didukung oleh pedoman baku perusahaan bagaimana seharusnya menghitung nilai beban kerja jabatan dengan memerhatikan faktor-faktor kunci penyelesaian tugas kedinasan. Padahal, tanpa informasi beban kerja yang cukup akurat sulit bagi perusahaan mengelola serangkaian prioritas pengalokasian sumber dayanya pada berbagai proses bisnisnya agar mampu memenuhi target-target kinerjanya. Perusahaan juga dinilai tidak mempunyai dasar yang akurat dan disepakati bersama tentang kebutuhan pekerja yang perlu dialokasikan secara wajar pada suatu jabatan atau unit kerja. Implikasi lebih jauhnya dapat diduga bahwa upaya manpower planning (MPP) perusahaan dapat menghasilkan estimasi bias pada perencanaan kebutuhan pekerja dari tingkat kebutuhan pekerja yang seharusnya di tahun-tahun mendatang bila upaya MPP tersebut belum mempertimbangkan informasi beban kerja jabatan atau unit kerja. Bahkan penelitian dan praktek MPP juga menunjukkan bahwa MPP yang disusun oleh perusahaan kerap belum mempertimbangkan keselarasan antara strategi perusahaan dengan informasi estimasi beban kerja di tahun-tahun mendatang.
Memerhatikan pentingnya informasi beban kerja bagi keunggulan bersaing perusahaan dipandang perlu dilakukan inhouse workshop tiga hari kerja bagi PT SEMEN PADANG (Persero) dengan tema “ANALISIS BEBAN KERJA (ABK)” – Work Load Analysis. Tujuan utama dari workshop ABK ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang metodologi ABK yang sejalan dengan prinsip-prinsip sahih (proven) pengukuran beban kerja.
II. APA SAJA TUJUAN INHOUSE WORKSHOP?
Secara lebih spesifik, tujuan inhouse workshop 3 (tiga) hari kerja adalah agar peserta setelah mengikuti inhouse workshop ini:
- memahami secara lebih baik konsep dan prinsip sahih analisis beban kerja (ABK)
- memahami secara lebih baik konsep dan prinsip man power planning berbasis ABK
- mampu mendiagnose penyebab tinggi atau rendahnya beban kerja pekerja atau unit kerja dalam menyelesaikan tugas kedinasan
- mampu memperkirakan beban kerja pekerja di suatu jabatan atau unit kerja di masa kini dan di tahun-tahun mendatang yang sejalan dengan strategi perusahaan
- mampu menentukan kebutuhan pekerja berbasis ABK di tahun kini dan mendatang untuk MPP pada suatu jabatan atau unit kerja dengan mempertimbangkan strategi perusahaan dan estimasi pekerja yang akan pensiun
III. APA SAJA AGENDA KEGIATAN PELATIHAN ?
Kegiatan inhouse workshop 3 (tiga) hari kerja mempunyai agenda sebagai berikut :
HARI KE/JAM | MATERI | BENTUK KEGIATAN | ||
I/08.00 – 09.30 | KONSEP DAN PRINSIP-PRINSIP ABK | PEMBERIAN KONSEP | ||
09.30 – 09.45 | COFFEE BREAK | |||
I/09.45 – 12.00 | DIAGNOSE BEBAN KERJA SUATU JABATAN | PEMBERIAN KONSEP DAN DISKUSI | ||
12.00 – 13.00 | ISOMA (ISTIRAHAT, SHOLAT, MAKAN SIANG) | |||
I/13.00 – 14.30 | PENGUKURAN BEBAN KERJA (1) | PEMBERIAN KONSEP DAN DISKUSI | ||
I/14.30 – 14.45 | COFFEE BREAK | |||
I/14.45 – 16.00 | PENGUKURAN BEBAN KERJA (2) | PEMBERIAN KONSEP DAN DISKUSI | ||
HARI KE/JAM | MATERI | BENTUK KEGIATAN | ||
II/08.00 – 09.30 | TEKNIK PENGUKURAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA (3) | PEMBERIAN KONSEP DAN DISKUSI | ||
09.30 – 09.45 | COFFEE BREAK | |||
II/09.45 – 12.00 | SIMULASI PENGUKURAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA (1) | LATIHAN PENGAMBILAN DATA BEBAN KERJA | ||
12.00 – 13.00 | ISOMA (ISTIRAHAT, SHOLAT, MAKAN SIANG) | |||
II/13.00 – 14.30 | SIMULASI PENGUKURAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA (2) | LATIHAN PENGAMBILAN DATA BEBAN KERJA DAN PERHITUNGAN BEBAN KERJAPEGAWAI | ||
II/14.30 – 14.45 | COFFEE BREAK | |||
II/14.45 – 16.00 | SIMULASI PENGUKURAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA DAN PENGAMATAN DENGAN TEKNOLOGI KAMERA (3) | PEMBERIAN KONSEP, DISKUSI & DEMONSTRASI PENGAMATAN DENGAN TEKNOLOGI KAMERA | ||
III/08.00 – 09.30 | METODE PROYEKSI KEBUTUHAN PEGAWAI BERBASIS ABK (1) | PEMBERIAN KONSEP DAN LATIHAN | ||
09.30 – 09.45 | COFFEE BREAK | |||
III/10.15 – 12.00 | METODE PROYEKSI KEBUTUHAN PEGAWAI BERBASIS ABK (2) | PEMBERIAN KONSEP DAN LATIHAN | ||
12.00 – 13.00 | ISOMA (ISTIRAHAT, SHOLAT, MAKAN SIANG) | |||
III/13.00 – 14.30 | MAN POWER PLANNING BERBASIS ABK: PENENTUAN KEBUTUHAN REKRUTMEN PEGAWAI BARU (1) | PEMBERIAN KONSEP DAN LATIHAN | ||
14.30 – 14.45 | COFFEE BREAK | |||
III/14.45 – 16.00 | MAN POWER PLANNING BERBASIS ABK: PENENTUAN KEBUTUHAN REKRUTMEN PEGAWAI BARU (2) | DISKUSI |
Workload Leader
Dr. Ir. Budhi Prihartono, DEA
Instruktur mempunyai pengalaman luas dalam memberikan jasa konsultasi ABK atau Manpower Planning berbasis ABK. Berikut ini adalah pengalaman Instruktur dalam memberikan konsultasi di berbagai perusahaan swasta, BUMN, dan lembaga pemerintah.
- ANALISIS BEBAN KERJA PT PELINDO II (PERSERO), 1992
- PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERBASIS ABK PT PAL (PERSERO), 1999
- PEMETAAN KEBUTUHAN PEGAWAI DENGAN PENDEKATAN ABK BPPT, 2002
- ANALISIS BEBAN KERJA RUMAH SAKIT DR. SARDJITO, 2003
- ANALISIS BEBAN KERJA DAN MAN POWER PLANNING PT POS INDONESIA (Persero), 2003
- ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA (METRO TV), 2004
- ANALISIS BEBAN KERJA DAN MAN POWER PLANNING PT BANK DKI, 2004
- PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERBASIS ABK PT JASA MARGA (PERSERO), 2004
- PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI PT MULTI TERMINAL INDONESIA (PERSERO), 2006
- ANALISIS BEBAN KERJA BP MIGAS, 2007
- PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI DENGAN PENDEKATAN ABK DI PT. TASPEN (PERSERO), 2007
- ANALISA BEBAN KERJA PT. MEDCO E & P, 2007
- ANALISA BEBAN KERJA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO), 2007
- ANALISA BEBAN KERJA PT. LATINUSA, 2008
- PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI DENGAN PENDEKATAN ABK KPK (KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI), 2008
- MAN POWER PLANNING BERBASIS ABK PT. PERTAMINA EP, 2009.
- ANALISIS BEBAN KERJA PT INDONESIA POWER, 2010
- ANALISIS BEBAN KERJA PT ICON PLUS, 2010
- ANALISIS BEBAN KERJA PT PEMBANGKIT JAWA BALI, 2010
- ANALISIS BEBAN KERJA DAN MAN POWER PLANNING PT SEMEN GRESIK (Persero), 2011
- ANALISIS BEBAN KERJA DAN MAN POWER PLANNING PT SEMEN PADANG (Persero), 2011
- ANALISIS BEBAN KERJA DAN MAN POWER PLANNING PT SEMEN TONASA (Persero), 2011
- ANALISIS BEBAN KERJA DAN MAN POWER PLANNING PT APLIKASINUSA LINTASARTA, 2011
Training Fee
16 – 18 April 2013
- Rp. 8.000.000 ,- (On The Spot; payment at the latest 15 March 2013)
- Rp. 8.800.000 ,- (Full fare)
Training Fee
- Jakarta : Rp. 8.000.000, –
- Bali : Rp. 10.000.000,-
- Add. charge 10 % will be applied for max 1 month late payment. And 20 % for payment after 1 month.
- Gift Training : Tablet PC Ainol / HP Samsung Galaxy Y