Operational Risk Awareness for NON-Financial Institution
ACARA
20 – 21 Agustus 2018 | Rp 5.500.000,- di Manara Kadin, Jakarta
17 – 18 September 2018 | Rp 5.500.000,- di Manara Kadin, Jakarta
15 – 16 oktober 2018 | Rp 5.500.000,- di Manara Kadin, Jakarta
Pendahuluan Pelatihan Operational Risk Awareness for Non-Financial Institution
Manajemen Risiko bukan hanya milik dunia perbankan, atau lembaga keuangan. Tidak ada satu organisasi / perusahaan ataupun kegiatan yang bebas dari risiko. Risiko selalu ada dalam kehidupan. Namun bukan berarti untuk menghidari risiko, maka kita sebaiknya tidak melakukan apapun.
Kutipan dari Bruce Pittman, SVP dan SOO dari National Space Society : Project are usually undertaken to other solve the problem or take advantage of an opportunity. The probability that the project – even if precisely executed – will complete on time, on budget, and on performance is tipically small. Project Management is utilized to increase this probability. So in a sense, project management is the risk management.
Kutipan dari Jerome Powell, Chairman dari Federal Reserve: Allignment from business strategy and risk appetite should minimize the firm’s exposure to the large and unexpected losses. In addtion, the firm’s risk management capabilities need to be commensurate with the risk it expects to take.
Dari kenyataan dan kutipan-kutipan diatas jelas sekali bahwa risiko tidak bisa dihindari dan merupakan bagian dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi untuk dapat bergerak maju. Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengetahui / mengantisipasi risiko dan melakukan tindakan pencegahan / preventif.
Risiko Operasional adalah risiko yang termasuk dalam kategori Risiko Non Financial yang dapat menyebabkan kerugian finansial maupun non finansial. Risiko Operasional dapat terjadi diseluruh departemen / unit dalam institusi non finansial.
Pelatihan ini menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab dari Risiko Operasional, serta bagaimana melakukan proses manajemen risiko operasional yang menyeluruh.
Tujuan Pelatihan Operational Risk Awareness for Non-Financial Institution
Membekali para peserta dengan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran tentang
Risiko Operasional dalam institusi non keuangan / Non financial institution. Pada pelatihan ini peserta juga disadarkan bahwa manajemen risiko bukan hanya ada pada institusi keuangan.
Modul Pelatihan Operational Risk Awareness for Non-Financial Institution
Program Pelatihan dilaksanakan dalam waktu 2 (dua) hari efektif, dengan topik sebagai
berikut:
- Kerangka Manajemen Risiko pada institusi bukan keuangan
- Risiko Operasional pada insititusi bukan keuangan / Non Financial Institution
- Proses Manajemen Risiko Operasional
- Mengapa Risiko Operasional meningkat dari waktu ke waktu
- Pencatatan Kejadian risiko operasional dan kerugian finansial dan bukan finasial
- Dampak pengelolaan risiko terhadap peningkatan nilai perusahaan
Peserta Pelatihan Operational Risk Awareness for Non-Financial Institution
Para pemimpin dan manager institusi non keuangan.
Lama Pelatihan Operational Risk Awareness for Non-Financial Institution
Program pelatihan berlangsung selama 2 hari kerja.
Metode Pelatihan Operational Risk Awareness for Non-Financial Institution
- Pembelajaran interaktif (90%)
- Kelas
- Studi kasus / simulasi
- Pre test dan post test
Tim Fasilitator Pelatihan for Non-Financial Institution
Tim fasilitator pelatihan ini memiliki latar belakang pengalaman praktik yang panjang didalam dunia perbankan, fasilitator training serta konsultan yang berfokus pada manajemen risiko.
Biaya Investasi Pelatihan Operational Risk Awareness for Non-Financial Institution
- Rp 5.500.000,- per peserta (di luar PPN).
- Diskon khusus diberikan untuk organisasi yang mengirim peserta lebih dari 1 orang dalam kelas yang sama.
Operational Risk Awareness for Non-Financial Institution