TERRORISM RISK MANAGEMENT FOR LEADERS
ACARA
22 – 24 Maret 2018/ IDR 6.500.000 di Bogor
23 – 25 Agustus 2018/ IDR 6.500.000 di Bogor
20 – 22 Desember 2018/ IDR 6.500.000 di Bogor
DESKRIPSI TRAINING TERRORISM RISK MANAGEMENT FOR LEADERS :
Dari sisi intelijen pengamanan, aksi bom bunuh diri di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta pada 17 Juli 2009 lalu, bukanlah hal yang mengejutkan. Indikasi akan adanya aksi tersebut mulai tampak jelas, seiring ditemukannya arsenal senjata dan bahan peledak ilegal di Semarang (Juli 2003), Sukoharjo (Maret 2007) dan Palembang (Juli 2008) oleh aparat keamanan. Dilihat dari jenis bahan peledak dan jumlahnya yang fantastis menunjukkan bahwa siapapun pemiliknya, sedang merencanakan aksi peledakan dalam skala besar. Pasca peledakan, berbagai pihak pun melontarkan analisanya kepada publik. Masyarakat yang awam pengetahuan tentang terorisme – termasuk kalangan bisnis – bingung dibuatnya. Seolah-olah, aksi bom bunuh diri yang dilancarkan para pelaku adalah sebuah operasi nan canggih yang tidak terduga sebelumnya. Benarkah demikian? Senyatanya, pendapat tersebut banyak yang meyakini kebenarannya. Namun bagi para praktisi pengamanan yang menguasai security risk management, tragedi tersebut dapat dipetakan dengan sangat jelas. Dengan demikian, mereka bisa memetik pelajaran berharga untuk meningkatkan pengamanan dalam organisasinya.
TUJUAN TRAINING TERRORISM RISK MANAGEMENT FOR LEADERS :
Training ini bertujuan untuk membangun basis pengetahuan yang kuat tentang Terrorism Risk Management – baik teori maupun terapan – sehingga peserta mampu melakukan risk assessment, memperkuat sistem pengamanan dan menyusun contingency plan untuk mengantisipasi situasi terburuk. Setelah mengikuti training ini, peserta ditargetkan :
- Memiliki pengetahuan tentang terorisme mencakup sejarah, struktur dan pola operasinya.
- Memiliki pengetahuan tentang kriteria yang digunakan pelaku terorisme dalam memilih target operasinya.
- Memiliki pengetahuan tentang bahan peledak yang biasa digunakan dalam aksi terorisme di Indonesia.
- Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam memetakan vulnerability area dalam sistem pengamanan perusahaan dan melakukan security risk assessment khusus untuk ancaman terorisme.
- Memiliki pengetahuan tentang dampak ledakan terhadap bangunan dan manusia.
- Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menyusun Emergency Preparedness Plan untuk mengantisipasi ancaman terorisme.
MATERI TRAINING TERRORISM RISK MANAGEMENT FOR LEADERS :
- Sejarah Terorisme di Indonesia
- Anatomi Terorisme
- Anatomi Bahan Peledak dan Bom Rakitan
- Anatomi Dampak Ledakan Bom
- Security Risk Assessment
- Emergency Preparedness Plan
KOMPOSISI MATERI TRAINING TERRORISM RISK MANAGEMENT FOR LEADERS :
Terdiri dari 60% teori dan 40% praktek.
METODE TRAINING TERRORISM RISK MANAGEMENT FOR LEADERS :
- Paparan materi
- Pemutaran film
- Diskusi interaktif
- Praktek
SIAPA SEBAIKNYA MENGHADIRI TRAINING INI?
Security Manager, HR&GA Manager, Safety Manager, Risk Management Manager dan personil lain yang terkait dengan keamanan/pengamanan perusahaan.
REKOMENDASI :
Setiap peserta direkomendasikan untuk membawa laptop.
INSTRUKTUR TRAINING TERRORISM RISK MANAGEMENT FOR LEADERS :
Haryoko R. Wirjosoetomo
HARYOKO R. WIRJOSOETOMO, adalah seorang yang memiliki kompetensi di bidang Security & Safety Lead Auditor, beliau alumnus dari Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), selama lebih dari 15 tahun terakhir beliau menggeluti dunia risk management. Untuk meningkatkan kemampuannya beliau telah mengikuti berbagai pelatihan dan workshop mengenai operational risk management, corporate security & business intelligence baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu keahliannya yang terbilang langka adalah mampu mengintegrasikan security risk management & safety risk management dalam satu sistem, sehingga efisien dalam investasi dan penggunaan sumberdaya. Beliau memiliki beberapa sertifikasi seperti :
Auditor OHSAS 18001, diterbitkan oleh International Register of Certificated Auditors (IRCA) London, Inggris.
Licenced NLPTM Practitioners, diterbitkan oleh The Society of Neuro Linguistic Programming, Florida, Amerika Serikat.
Fasilitator Nasional, Pandemic Preparedness Workshop, Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (Komnas FBPI) dan Unicef Indonesia.
Hypnotherapist, diterbitkan oleh Indonesian Board of Hypnotherapy.
Area kompetensi beliau adalah sbb:
1. Security risk management,
2. safety risk management,
3. terrorism risk management,
4. fraud risk management,
5. business intelligence,
6. disaster risk management dan
7. pandemic preparedness.
Beliau sudah berpengalaman dalam bidang kompetensinya dalam hal menangani banyak proyek-proyek yang berkaitan dengan kompetensinya tersebut dan telah memberikan banyak training/pelatihan kepada banyak perusahaan di Indonesia.
General Information
Certificate of Appreciation
All attendees will receive a certificate of appreciation attesting to their participant in the training. This certificate will be providing in exchange for a completed training questionnaire.
Documentation & Dress Code
- Quality training material kits will be on registration, additional papers, & handouts assignment by Our Partner.
- Note-taking by participants is encourage. However, to ensure free and open discussions, no formal records will be kept.
- Casual clothing is recommended. The training atmosphere is informal.
Facilities
- Quality training material (hardcopy and softcopy)
- Quality training kits included T-shirt or jacket, cap, ect.
- Interactive presentation with discussion
- Lunch per day
- Morning and afternoon coffee / tea breaks for along the training
- Certificate of Completion
- Exclusive flash disk.
**) Optional
Tuition Fee & Registration Deadline
- IDR 6.500.000,-/ Person,
- Registration deadline a weeks before training held.
Minimum Participant
This training will be conducted if we receive registration letter from 3 (three) participants (Minimum)